Ketika Anda memposting konten di media sosial dan hasilnya nihil, rasanya menyakitkan, bukan? Banyak konten kreator merasa bahwa algoritma seperti memusuhi mereka.
Padahal, kalau kita pahami lebih dalam, algoritma tidak pernah dirancang untuk menjatuhkan kita, tetapi untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pengguna.
Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa konten Anda mungkin dibenci algoritma dan bagaimana cara memperbaikinya agar konten Anda bisa lebih mudah diterima oleh audiens dan algoritma. Plus, saya akan jelaskan bagaimana menerapkan strategi ini ke bisnis Anda agar hasilnya maksimal!
Sebelum kita mulai, bayangkan seperti ini:
“Algoritma itu ibarat teman gosip. Kalau Anda punya cerita menarik, dia akan menyebarkannya. Tapi kalau cerita Anda membosankan, dia bakal diam seribu bahasa.”
Kita semua ingin cerita kita disebarkan, bukan? Maka mari pelajari bagaimana caranya!
Bagaimana Algoritma Media Sosial Bekerja?
Pernah dengar tentang promosi “mulut ke mulut”? Nah, algoritma bekerja dengan prinsip yang sama, tapi otomatis.
Step by step cara kerjanya:
- Algoritma mencoba merekomendasikan konten Anda ke sekelompok kecil audiens yang sesuai.
- Audiens ini akan memberikan respons berupa like, comment, share, atau bahkan skip.
- Jika responsnya positif, algoritma akan menyebarkan konten Anda ke audiens berikutnya.
- Tapi kalau responsnya negatif atau minim interaksi, maka penyebaran konten Anda akan berhenti di situ.
Semakin banyak audiens yang menyukai konten Anda, algoritma akan bekerja seperti efek bola salju, menyebarkan lebih luas. Sebaliknya, kalau audiens tidak puas, algoritma akan “menyimpan” konten Anda di pojokan tanpa banyak rekomendasi.
Apa Penyebab Konten Anda Dibenci Algoritma?
Ada tiga alasan utama mengapa algoritma tidak bersahabat dengan konten Anda:
- Jangkauan Konten Terlalu Kecil
- Konten Tidak Menarik Perhatian
- Konten Tidak Memuaskan Audiens
Mari kita bahas satu per satu.
Faktor 1: Jangkauan Konten Terlalu Kecil
Media sosial itu seperti pasar besar yang dinamis, penuh dengan berbagai sub-pasar. Konten Anda harus punya target audiens yang cukup besar agar bisa diterima algoritma.
Contoh:
- Judul: “Cara Budidaya Lele di Kolam Terpal untuk Pemula”
- Judul Alternatif: “Pria Ini Hasilkan 500 Juta dari Bisnis Lele, Begini Rahasianya”
Judul pertama hanya menarik bagi segmen kecil, sedangkan judul kedua lebih luas karena bisa menarik perhatian berbagai kalangan.
Penerapan untuk Bisnis Anda:
- Pilih topik yang relate dengan target pasar Anda.
- Gunakan judul menarik yang bisa mencakup lebih banyak audiens.
- Riset topik yang sedang tren dengan menggunakan tools seperti Google Trends atau TikTok’s Creative Center.
Journal Insight: Menurut penelitian dari Harvard Business Review, konten yang memiliki audiens target jelas cenderung memiliki tingkat engagement 27% lebih tinggi dibandingkan konten yang terlalu niche.
Faktor 2: Konten Tidak Menarik Perhatian
Di media sosial, perhatian itu adalah mata uang utama. Jika Anda gagal menarik perhatian dalam 3 detik pertama, maka kemungkinan besar konten Anda akan terabaikan.
Tips Menarik Perhatian:
- Gunakan Hook yang Kuat: “Tahukah Anda, ada cara menghasilkan 10 juta pertama hanya dengan smartphone?”
- Gunakan Visual yang Memukau: Thumbnail, warna kontras, atau teks overlay yang menarik.
- Manfaatkan Emosi: Konten yang memicu rasa ingin tahu, keterkejutan, atau bahkan kemarahan sering kali lebih efektif.
Journal Insight: Sebuah studi dari University of Pennsylvania menunjukkan bahwa konten yang memicu emosi tertentu memiliki peluang 34% lebih tinggi untuk di-share oleh audiens.
Penerapan untuk Bisnis Anda:
- Pastikan semua visual dan desain menarik perhatian, termasuk plang toko atau signage bisnis Anda.
- Buat konten yang membahas masalah audiens dan berikan solusi praktis.
Bicara soal signage, Anda bisa bikin Neon Sign keren untuk bisnis Anda bersama BisnisBranding.com! Hubungi kami di https://wa.me/6281809595918.
Faktor 3: Konten Tidak Memuaskan Audiens
Menarik perhatian itu penting, tapi membuat audiens puas adalah kunci keberhasilan.
Ciri Konten yang Memuaskan:
- Memberikan manfaat nyata
- Sesuai dengan ekspektasi yang ditawarkan judul atau thumbnail
- Membuat audiens ingin kembali untuk konten berikutnya
Journal Insight: Studi dari Social Media Examiner menunjukkan bahwa retensi penonton adalah metrik utama yang mempengaruhi algoritma YouTube dan Instagram.
Penerapan untuk Bisnis Anda:
- Gunakan storytelling untuk menyampaikan pesan bisnis Anda.
- Buat konten edukasi yang relevan dengan produk/jasa Anda.
- Evaluasi feedback audiens melalui komentar atau DM.
Kesimpulan: Jangan Fokus Pada Algoritma, Fokus Pada Audiens
Ingat, algoritma dirancang untuk mengikuti perilaku audiens. Jadi semakin Anda memahami audiens Anda, semakin mudah algoritma akan bekerja untuk Anda.
Fokus pada:
- Membuat konten menarik
- Memberikan manfaat nyata
- Membangun hubungan baik dengan audiens
Dan terakhir, jangan lupa meningkatkan branding bisnis Anda dengan Neon Sign atau Plang Toko dari BisnisBranding.com. Hubungi kami di https://wa.me/6281809595918 dan temukan alamat kami di https://g.co/kgs/HaUaa4R. Jangan tunda, segera wujudkan identitas bisnis Anda sekarang juga!
Sumber tambahan: Harvard Business Review, University of Pennsylvania, Social Media Examiner.